Laporan
Praktikum Biologi
“Respirasi
Hewan”
Disusun oleh:
1.
Abdurrahman
Samarqandy
2.
Ginanjar
Abdau
3.
Istiqomah
4.
M.
Lutfihas
5.
M.
Sayid Kutub
6.
Yanita
Rizky Indahsari
XI IPA 4
SMA NEGERI 7 CIREBON
Pernapasan Pada Hewan
1.
Tujuan
Memahami
pernapasan pada serangga dan pengaruh berat tubuh serangga terhadap pemakaian
oksigen.
2. Dasar
Teori
Pernapasan
adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh. Hewan
memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mamalia, Reptilia, dan Amphibia memiliki
saluran pernapasan berupa paru-paru. Cacing
(Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat
pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air)
dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama
serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat
kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh
setiap makhluk.
Respirasi eksternal (bernapas) meliputi proses pengambilan O2 dan
pengeluaran CO2 serta uap air. Pernapasan merupakan pertukaran gas
antara organism dan lingkungannya. Pernapasan internal (pernapasan selurel)
terjadi didalam sel. Secara garis besar, pernapasan merupakan pemecahan glukosa
dengan bantuan enzim-enzim untuk menghasilkan energi. Kelompok hewan darat yang
termasuk Artropoda, misalnya serangga system pernapasan berupa system pembuluh
trakea. Trakea merupakan pembuluh udara yang bercabang-cabang menjadi
pembuluh-pembuluh udara yang halus ke seluruh bagian tubuh. System trakea tidak
mengandalkan para peredaran mentranspor oksigen dari pertukaran gas di
permukaan tubuh sel-sel tubuh, sehingga oksigen tidak diedarkan melalui darah.
Pada sepanjang kedua sisi tubuh serangga terdapat lubang-lubang kecil disebut
stigma, yang merupakan muara pembuluh-pembuluh trakea yang selalu terbuka.
Jadi, udara keluar masuk melalui stigma sebagai lubang pernapasan.
Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara
keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang kecil setiap ruas-ruas tubuh
yang disebut stigma atau spirakel. Udara dari spirakel melewati trakea,
menujuke trakeol dan trakeolus. Trakeolus berukuran halus yaitu, 0,1 nano
meter, ujungnyaa berbatasan dengan sel-sel tubuh, sehingga langsung terjadi
difusi gas.
Dengan
adanya uraian tentang repirasi maka kami pun melakukan uji pratikum untuk
melihat respirasi pada hewan.
3.
Alat dan Bahan
a.
Respirometer
b.
Timbangan
c.
Dua
ekor serangga yang besarnya berbeda
d.
Kristal
KOH/NaOH
e.
Eosin
f.
Plastisin
(malam)
g.
Pipet
tetes
h.
Pipa
kaca berskala
4.
Cara kerja
a.
Susunlah
respirometer
b.
Bungkuslah
beberapa kristal KOHNaOH dengan kapas. Masukkan ke dalam tabung respirometer.
c.
Setelah
ditimbang, masukkan belalang kecil ke dalam botol respirometer. Olesi sambungan
pipa dan tutup botol dengan plastisin. Pastikan sambungan tersebut tidak bocor.
d.
Masukkan
larutan eosin ke dalam pipa berskala dengan bantuan pipet tetes.
e.
Amatilah
perubahan kedudukan eosin tiap 3 menit
selama 15 menit.
f.
Lakukan
hal yang sama pada belalang yang lebih besar.
g.
Catatlah
hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
Tabel Hasil
Pengamatan
No
|
Berat Tubuh Hewan
|
Skala Kedudukan Eosin pada menit ke ...
|
|||||
|
(gram)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
1
|
0,1
|
|
0,29
|
0,43
|
0,52
|
0,64
|
0,68
|
2
|
0,2
|
|
0,26
|
0,32
|
0,36
|
0,44
|
0,45
|
5.
Pembahasan
1.
Kearah
manakah tetesan eosin bergerak? Mengapa demikian?
Kearah
tempat belalang dan jangkrik, karena seranggan tersebut membutuhkan O2 (oksigen)
2.
Berapakah
volume gas yang digunakan oleh setiap serangga?
a.
Untuk
belalang 0,1 gr = 0,68
b.
Untuk
belalang 0,2 gr = 0,45
3.
Adakah
pengaruh berat tubuh hewan terhadap pemakaian gas oleh serangga? Berapakah
kebutuhan gas tiap gram berat tubuh hewan?
Ada,
berikut penjelasannya:
a.
Untuk
belalang 0,1 gr à 0,68/15mnt = 0,45 ml/gr
b.
Untuk
belalang 0,2 gr à 0,45/15mnt
= 0,15 ml/gr
4.
Apakah
maksud pemberian kristal KOH/NaOH?
Sebagai
katalis untuk mempercepat respirasi
6.
Kesimpulan
Berat
suatu hewan dapat mempengaruhi kebutuhan gas O2. ml/gr
7.
Pertanyaan dan
Jawaban
1.
Apakah
hasil sesuai dengan teori?
Tidak,
karena didalam teori disebutkan bahwa penambahan massa hewan maka bertambah
pula kebutuhan gasnya. Di dalam penelitian kami, massa hewan yang lebih berat
hanya sedikit kebutuhan gasnya (O2).
2.
Cari
fungsi KOH/NaOH yang lain!
Sebagai
pengikat CO2 agar serangga tidak menghirup CO2 yang
dikeluarkan setelah bernafas. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis
3.
Bahas
hasil pengamatan dengan lengkap!
Sudah
dibahas diatas
4.
Bagaimana
kaitan berat tubuh dengan proses pernapasan hewan?
Semakin
besar berat tubuh, semakin banyak pula kebutuhan gas O2 dalam proses respirasi dan semakin ringan
berat tubuh, semakin sedikit pula kebutuhan gas O2 dalam proses
respirasi.
8.
Daftar Pustaka
http://wikispot-wikispot.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-respirasi-hewan.html
http://www.geschool.net/1074368/blog/post/laporan-praktik-biologi-pernafasan-pada-hewan